expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 02 November 2013

Jam Karet Lagi? Ohh No :(




Yah…
Di saat cuaca panas, menunggu seseorang adalah hal yang paling ngebetein banget.

Janjinya jam sekian. Datangnya, waaah, tak terkatakan lagi.
Udah deh, waktunya pulang aja kalau mau pake jam yang benar dong. Jam karet tuh gak usah dipelihara. Udah.. buang aja ke laut.
Kawan-kawan pasti merasa jenuh dan bosan kan ketika ada sebuah janji tapi tidak ditepati alias jam karet kambuh lagi.

 Jam karet atau ngaret pasti sudah sangat sering terdengar dikalangan kita. Apa sih sebenernya jam karet itu?

Jam karet adalah istilah yang merujuk pada konsep elastisitas waktu. Di mana waktu yang telah ditentukan bukan merupakan sesuatu yang pasti. Melainkan sesuatu yang  dapat diundur (dianalogikan dengan direnggangkan seperti karet). Sehingga lebih bersifat sebagai penanda suatu jangka masa yang berkisar pada waktu tersebut.

Kalo menurut saya:

Jam karet berasal dari kata “jam” yang artinya “waktu” dan “karet” yaitu “sebuah benda yang sangat lentur, bisa melar”. Jadi, arti dari jam karet  adalah  jam atau waktu yang suka melar seperti karet, yang sangat melebihi dari waktu yang sudah dijanjikan. Kalo anak alay biasa menyebutnya dengan istilah “ngaret”.

Eksampel pada rapat 1 minggu sebelumnya

Mr M       :  bagi semua anggota “Bla bla bla” di harapkan untuk hadir di Bla bla bla pukul 10.00 wib, jangan telat yah…
Anggota   :  (dengan suara serampak menjawab) Sip, oke, beres, yoi jam 10 kan? 

Mereka meyakinkan  dengan begitu semangat.
Tapi ternyata beberapa anggota datang jam 11 lewat. Akhirnya Mr M kesal dan kecewa.

Jam karet ini, selain membuat orang menunggu juga merupakan sikap yang tidak boleh ditiru. Kebiasaan ini berakibat kita dicap tukang telat, pembuang waktu. Bahkan membuat orang kesal dan kecewa alias emosi tingkat tinggi.

Orang dengan jam karet biasanya santai. Ia tidak mengenal cara pembagian waktu yang benar untuk diri sendiri. Jika dirinya sendiri tidak disiplin, kebiasaan ini akan terus berlangsung hingga waktu yang lama. Atau  sampai  ia sadar betapa pentingnya waktu itu.

Ingat pesan bapak Mario Teguh Sang Motivator.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan

Sooo, janganlah menjadi orang yang ngaret. Mulai dari sekarang, belajar disiplin. Tulis dan catat hal-hal penting hingga kapan mau dilakukan. Sehingga kebiasaan jam karet dapat dikurangi.

^^Semangat^^