expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 23 Desember 2013

Radhida Café Berbagi Rejeki


 
Selasa, 24 Desember 2013, hari dimana saya dan beberapa teman saya Agustina dan Munir mencari tempat wifi untuk mengerjakan tugas midterm yang akan dikirim lewat via email. Setelah sepakat kami memilih Café Radhida, salah satu pekerja di café tersebut mendatangi kami dan menanyakan apa yang ingin kami pesan. Setelah minuman yang kami pesan tiba. 15 menit kemudian tiba-tiba seorang karyawan yang bernama Heri mengantarkan 3 piring yang berisikan mie goreng. Kami heran dan bertanya “kami tidak memesan mie bang?” dan terlihat pelanggan yang lain tersenyum dan sebagiannya lagi ada yang tertawa. Tanpa kami sadari disetiap meja pelanggan  ada piring berisikan mie. Dan mereka juga agak terkejut ketika disodorkan mie terlihat dari ekspresi wajah masing-masing.
            Dengan tampang masih penasaran, pak Razi (bos radhida café) menghampiri kami dan berkata “ sudah di kasih tahu ke kawan-kawan lain kan (sidomers blogger). Dan terdengar salah satu pelanggan mengatakan “ wahh, rejeki anak kost gak bakalan kemana” ceritanya sambil tertawa senang dengan beberapa kawannya.
            Radhida Café ternyata sedang berbagi rejeki kepada semua pelanggan. Terbukti ketika setiap pelanggan yang datang diberikan sepiring mie.
 Dan harapan kedepannya semoga usaha Radhida Café semakin lancar dan sukses. Memiliki  banyak cabang dimana-mana. Aamiin   

Jumat, 13 Desember 2013

3M Yuk?


Writing is thinking. If you can’t think, you can’t write. Learning to write is learning to thinking (Menulis adalah berpikir. Jika Anda tidak bisa berpikir, Anda tidak bisa menulis. Belajar menulis adalah belajar untuk berpikir).
Kata-kata dari Robert Pinkert ini sangat memotivasi bagi pemula seperti kita yang ingin menjadi penulis. Apapun yang ingin kita pikirkan berusahalah untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Jangan takut tulisan kita tidak dibaca oleh orang lain. Setidaknya kita sudah mampu untuk menulis. Katakanlah pada dirimu sendiri menulis adalah mimpi, hidup dan masa depanmu, maka nyala semangat menulis itu akan membara dalam dadamu. (Aja-aja Fhithing)
Untuk menulis,  kita tidak perlu sibuk-sibuk mencari teori ataupun referensi agar bisa menjadi penulis, kita hanya perlu 3M, yaitu Menulis, Menulis, dan Menulis.
Jangan jadikan menulis itu penyebab kita stress, pusing dan bingung. Karena menulis hanya dengan  merangkai 26 huruf dan menjadikannya beribu-ribu kata dan berubah menjadi kalimat. Dari kalimat itu muncullah tulisan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Dengan menulis kita bahkan mampu mengelilingi dunia.
Menulis bukan sekedar menumpahkan kata-kata. Tapi dengan menulis itu menandakan bahwa kamu ada. Bahwa kita hidup di dunia. Orang bahkan mengenang nama kita.  Seperti pribahasa “Manusia mati  meninggalkan nama”. Tapi jika kita tidak meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain apalah arti hidup kita, maka pribahasanya akan berubah “ Manusia mati sia-sia”.
Menulislah dan kamu akan merasakan sensasi betapa nikmatnya menjadi orang lain  yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.  Kamu akan merasa berbeda setelah  membaca tulisanmu. Jika kamu ingin menjadi penulis besar,  belajarlah dari para penulis besar.
So, nulis yok kangkawan sidomers…
Keep writing

Senin, 02 Desember 2013

Penyakit Kurang PEDE




Rasa percaya diri itu mampu membuat kita bebas untuk melakukan sesuatu tanpa memikirkan kesalahan  terlebih dahulu, tanpa membuat diri kita menjadi tidak berharga. Jika kita memiliki rasa percaya diri, maka secara tidak langsung kita telah mengajak atau meningkatkan rasa percaya diri kepada diri orang lain.
Seperti kebanyakan yang terjadi di kalangan kita, banyak orang yang belum mampu untuk percaya diri, padahal sebenarnya kita mampu untuk melakukan hal itu.
Bagaimana sih cara kita untuk percaya diri? Seseorang yang tidak percaya diri, itu bukan sifat permanennya, namun ia dapat berubah. Karena percaya diri merupakan hal yang harus kita pelajari, bukan suatu hal yang diwariskan.
Percaya diri merupakan perasaan yang mendekatkan kita dengan yang namanya keberhasilan. Jika kita merasa bermasalah dengan percaya diri, maka berusahalah terus mencari cara untuk mengatasi rasa kurang percaya diri, apa itu kelemahan kita sehingga kita kurang pede untuk mempublisnya di depan publik. 

Apa yang menyebabkan kita kurang percaya diri?
            Karena merasa banyak kekurangan? Karena merasa tidak mampu melakukan apa yang orang lain bisa lakukan? Kita tidak harus selalu memandang ke atas. Kita juga tidak perlu menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri dan itu sudah cukup menyenangkan. Mengenali potensi diri dan mengembangkannya adalah cara terbaik untuk meningkatkan rasa percaya diri. Jadi tidak perlu yang namanya malu atau minder.

Terimalah diri kita apa adanya. Jadikan kekurangan kita sebagai kelebihan. Bagaimana kita memaksimalkan kekurangan menjadi kelebihan yang justru tidak dimiliki oleh orang lain. Selalu menutupi kekurangan hanya akan membuat kita semakin terpuruk dalam sikap minder dan rendah diri.
Bergaullah dengan orang-orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Pelajari cara-cara mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Cara mereka berkenalan dengan orang baru, cara mereka memperlakukan orang lain, cara menyikapi sebuah masalah, cara mengatasi situasi, dan lain lain. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan praktekkan sendiri.
Singkirkan imajinasi negatif kita mengenai apa yang sedang kita hadapi. Hilangkan pemikiran bahwa orang-orang sedang memperhatikan kita dan berfikir negatif tentang kita. Faktanya, semua berjalan biasa-biasa saja tidak seperti apa yang kita pikirkan. Semua hal negatif itu hanya ada dalam imajinasi kita saja.
Sering mencoba hal-hal baru akan lebih membuka wawasan serta pandangan kamu tentang hidup dan kehidupan. Yang pada akhirnya akan memberi kita sebuah pemahaman bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semua manusia adalah sama. Kita punya kekurangan mereka juga. Mereka punya kelebihan kita pun memilikinya. Mereka bisa, maka kita juga bisa.

"Keterbatasan hanyalah sebuah kesalahan dalam cara kita berfikir."

Sabtu, 02 November 2013

Jam Karet Lagi? Ohh No :(




Yah…
Di saat cuaca panas, menunggu seseorang adalah hal yang paling ngebetein banget.

Janjinya jam sekian. Datangnya, waaah, tak terkatakan lagi.
Udah deh, waktunya pulang aja kalau mau pake jam yang benar dong. Jam karet tuh gak usah dipelihara. Udah.. buang aja ke laut.
Kawan-kawan pasti merasa jenuh dan bosan kan ketika ada sebuah janji tapi tidak ditepati alias jam karet kambuh lagi.

 Jam karet atau ngaret pasti sudah sangat sering terdengar dikalangan kita. Apa sih sebenernya jam karet itu?

Jam karet adalah istilah yang merujuk pada konsep elastisitas waktu. Di mana waktu yang telah ditentukan bukan merupakan sesuatu yang pasti. Melainkan sesuatu yang  dapat diundur (dianalogikan dengan direnggangkan seperti karet). Sehingga lebih bersifat sebagai penanda suatu jangka masa yang berkisar pada waktu tersebut.

Kalo menurut saya:

Jam karet berasal dari kata “jam” yang artinya “waktu” dan “karet” yaitu “sebuah benda yang sangat lentur, bisa melar”. Jadi, arti dari jam karet  adalah  jam atau waktu yang suka melar seperti karet, yang sangat melebihi dari waktu yang sudah dijanjikan. Kalo anak alay biasa menyebutnya dengan istilah “ngaret”.

Eksampel pada rapat 1 minggu sebelumnya

Mr M       :  bagi semua anggota “Bla bla bla” di harapkan untuk hadir di Bla bla bla pukul 10.00 wib, jangan telat yah…
Anggota   :  (dengan suara serampak menjawab) Sip, oke, beres, yoi jam 10 kan? 

Mereka meyakinkan  dengan begitu semangat.
Tapi ternyata beberapa anggota datang jam 11 lewat. Akhirnya Mr M kesal dan kecewa.

Jam karet ini, selain membuat orang menunggu juga merupakan sikap yang tidak boleh ditiru. Kebiasaan ini berakibat kita dicap tukang telat, pembuang waktu. Bahkan membuat orang kesal dan kecewa alias emosi tingkat tinggi.

Orang dengan jam karet biasanya santai. Ia tidak mengenal cara pembagian waktu yang benar untuk diri sendiri. Jika dirinya sendiri tidak disiplin, kebiasaan ini akan terus berlangsung hingga waktu yang lama. Atau  sampai  ia sadar betapa pentingnya waktu itu.

Ingat pesan bapak Mario Teguh Sang Motivator.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan

Sooo, janganlah menjadi orang yang ngaret. Mulai dari sekarang, belajar disiplin. Tulis dan catat hal-hal penting hingga kapan mau dilakukan. Sehingga kebiasaan jam karet dapat dikurangi.

^^Semangat^^