Yah…
Di saat
cuaca panas, menunggu seseorang adalah hal yang paling ngebetein banget.
Janjinya
jam sekian. Datangnya, waaah, tak terkatakan lagi.
Udah
deh, waktunya pulang aja kalau mau pake jam yang benar dong. Jam karet tuh
gak usah dipelihara. Udah.. buang aja ke laut.
Kawan-kawan
pasti merasa jenuh dan bosan kan ketika ada sebuah janji tapi tidak ditepati
alias jam karet kambuh lagi.
Jam
karet atau ngaret pasti sudah sangat sering terdengar dikalangan kita. Apa sih
sebenernya jam karet itu?
Jam karet adalah istilah yang merujuk pada konsep elastisitas
waktu. Di mana waktu yang telah ditentukan bukan merupakan sesuatu yang pasti.
Melainkan sesuatu yang dapat diundur
(dianalogikan dengan direnggangkan seperti karet). Sehingga lebih bersifat
sebagai penanda suatu jangka masa yang berkisar pada waktu tersebut.
Kalo
menurut saya:
Jam karet berasal dari kata “jam” yang artinya “waktu” dan “karet”
yaitu “sebuah benda yang sangat lentur, bisa melar”. Jadi, arti dari jam karet adalah jam atau waktu yang suka melar seperti karet,
yang sangat melebihi dari waktu yang sudah dijanjikan. Kalo anak alay biasa
menyebutnya dengan istilah “ngaret”.
Eksampel
pada rapat 1 minggu sebelumnya
Mr M : bagi semua anggota “Bla bla bla” di harapkan
untuk hadir di Bla bla bla pukul 10.00 wib, jangan telat yah…
Anggota : (dengan
suara serampak menjawab) Sip, oke, beres, yoi jam 10 kan?
Mereka
meyakinkan dengan begitu semangat.
Tapi ternyata beberapa
anggota datang jam 11 lewat. Akhirnya Mr M kesal dan kecewa.
Jam karet ini,
selain membuat orang menunggu juga merupakan sikap yang tidak boleh ditiru. Kebiasaan
ini berakibat kita dicap tukang telat, pembuang waktu. Bahkan membuat orang
kesal dan kecewa alias emosi tingkat tinggi.
Orang dengan
jam karet biasanya santai. Ia tidak mengenal cara pembagian waktu yang benar
untuk diri sendiri. Jika dirinya sendiri tidak disiplin, kebiasaan ini akan
terus berlangsung hingga waktu yang lama. Atau sampai ia sadar betapa pentingnya waktu itu.
Ingat
pesan bapak Mario Teguh Sang Motivator.
Tidak
ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak
menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari
semua kekayaan
Sooo,
janganlah menjadi orang yang ngaret. Mulai dari sekarang, belajar disiplin.
Tulis dan catat hal-hal penting hingga kapan mau dilakukan. Sehingga kebiasaan
jam karet dapat dikurangi.
^^Semangat^^
wahhhhh kak evie hebat eaaaa
BalasHapusgood writer....
BalasHapusbut, EYD@ di perbaiki age ye,,,
:)
Handayani Ellisa : hahaha makasih yah... :D
BalasHapusAsmaul Husna : yah, namanya juga bahasa gaul, yah gk perlu di perhatikan x EYDnya juga... kecuali kita pake bahasa pormal ato baku baru di perhatikan EYDnya...
but thanks yah atas kritik dan sarannya :D